Pertempuran sudah di depan mata.
Dan aku masih belum mempersiapkan diri untuk menghadapinya.
Aku masih terbuai dengan keinginan-keinginan diriku sendiri.
Aku masih terlena dengan semua kesibukan-kesibukanku (yang sebenarnya mungkin tidak sesibuk itu).
Aku masih stagnan di titik ini.
Dan yang paling parah, beberapa saat ini aku sudah tidak pernah lagi berhubungan dengan Panglima ku, Raja ku, Tuhan ku!
Dan aku masih belum mempersiapkan diri untuk menghadapinya.
Aku masih terbuai dengan keinginan-keinginan diriku sendiri.
Aku masih terlena dengan semua kesibukan-kesibukanku (yang sebenarnya mungkin tidak sesibuk itu).
Aku masih stagnan di titik ini.
Dan yang paling parah, beberapa saat ini aku sudah tidak pernah lagi berhubungan dengan Panglima ku, Raja ku, Tuhan ku!
Heh bodoh, ayo bangkit!
Lihatlah, medan perang sudah siap, musuhmu sudah mengangkat senjatanya.
Apakah kamu masih mau enak-enakan dengan apa yang kamu lakukaan sekarang?
Apakah kamu mau kamu hancur di medan perang, hanya karena kamu tidak tahu taktik yang dipersiapkan oleh Panglima perangmu?
Cepatlah kembali kepada Panglima mu!
Cepatlah kembali menghadap hadirat-Nya, sujud di hadapan-Nya, mengakui semua kesalahan yang telah kau lakukan di hadapan-Nya!
Dia sudah terlalu lama menantikan prajurit-Nya, kamu, untuk kembali lagi menghadap hadirat-Nya.
Ingat, kamu bukanlah sekedar prajurit bagi Dia.
Kamu adalah sahabat-Nya, kamu adalah kekasih hati-Nya, kamu adalah anak yang dikasihi-Nya.
Cepatlah, kembali pada-Nya...
Akui semua kesalahanmu di hadapan-Nya.
Akui semua kesalahanmu, dan berjanjilah kau tidak akan mengulanginya lagi.
Panglima-Mu sudah tidak sabar ingin bertemu denganmu untuk membicarakan strategi perang apa yang harus kau pakai untuk mengalahkan musuh-Nya.
Cepatlah kembali pada-Nya dan sesegera mungkin persiapkanlah dirimu untuk perang yang akan kau menangkan bersama diri-Nya.
Lihatlah, medan perang sudah siap, musuhmu sudah mengangkat senjatanya.
Apakah kamu masih mau enak-enakan dengan apa yang kamu lakukaan sekarang?
Apakah kamu mau kamu hancur di medan perang, hanya karena kamu tidak tahu taktik yang dipersiapkan oleh Panglima perangmu?
Cepatlah kembali kepada Panglima mu!
Cepatlah kembali menghadap hadirat-Nya, sujud di hadapan-Nya, mengakui semua kesalahan yang telah kau lakukan di hadapan-Nya!
Dia sudah terlalu lama menantikan prajurit-Nya, kamu, untuk kembali lagi menghadap hadirat-Nya.
Ingat, kamu bukanlah sekedar prajurit bagi Dia.
Kamu adalah sahabat-Nya, kamu adalah kekasih hati-Nya, kamu adalah anak yang dikasihi-Nya.
Cepatlah, kembali pada-Nya...
Akui semua kesalahanmu di hadapan-Nya.
Akui semua kesalahanmu, dan berjanjilah kau tidak akan mengulanginya lagi.
Panglima-Mu sudah tidak sabar ingin bertemu denganmu untuk membicarakan strategi perang apa yang harus kau pakai untuk mengalahkan musuh-Nya.
Cepatlah kembali pada-Nya dan sesegera mungkin persiapkanlah dirimu untuk perang yang akan kau menangkan bersama diri-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar