Transform This Blog Into Your Language

Kamis, 27 Juni 2013

Thank You for The Moments

Aku ingat bagaimana caramu menyapa..
Aku ingat bagaimana caramu tertawa..
Aku ingat bagaimana caramu menunjukkan dunia..
Meskipun kita sudah lama tak berjumpa..

Wajahmu bersih tanpa noda dan cela..
Suaramu semerdu nyanyian dari surga..
Kedamaian menyapa setiap kali kau tawarkan telinga..
Itulah kenapa setiap bersamamu tak pernah ku merasa hampa..

Bersamamu aku bisa menghadapi dunia..
Kamu selalu disana dan menjadi saksinya..
Dari saat mimpiku hanya sebatas wacana..
Sampai saat perlahan-lahan aku mampu menggapainya..

Aku ingat saat mata kita berteguran..
Senyum ramahmu menyuguhkan kenyamanan..
Dan senyum itu menciptakan keyakinan..
Kamu dan aku memang akan berjalan beriringan..

Dari kamu aku belajar keberanian..
Bersamamu aku berani membuat keputusan..
Karena kamu aku belajar mengalahkan keangkuhan..
Dan demi kamu juga aku berani melakukan pengorbanan..

Aku ingat saat-saat kita bersama dulu..
Berjalan-jalan keliling kota sambil ku memegang tangan kirimu..
Sampai tak terasa kita sudah jalan hingga jam sepuluh..
Itu semua tak akan pernah hilang dari ingatanku..

Aku ingat saat pertama memeluk kamu..
Sengaja aku lama-lama memelukmu..
Seakan aku bisa mengangkat aroma bebanmu disitu..
Saat itu lah aku merasa menjadi pria berguna bagimu..

Tapi aku sadar, hidup ini mungkin terlalu panjang untuk cerita cinta kita..
Aku sadar, masa lalu biarlah menjadi nostalgia..
Sekalipun sebenarnya aku amat sangat ingin bersamamu selamanya..
Adakah waktu untuk kita memulai segala sesuatunya dari semula?

Awalnya aku mengira jaraklah yang patut dipersalahkan..
Tapi sekarang aku mengerti, kitalah yang layak dipertanyakan..
Mungkinkah cinta ini hanya sekedar selingan?
Atau cinta ini layak dibawa hingga akhir kehidupan?

Aku percaya jarak tak pernah salah..
Aku percaya jarak tak mampu membuat cinta ini lemah, bahkan musnah..
Aku percaya jarak tak pernah jahat..
Aku percaya, justru jarak yang mendidik kita menjadi pasangan yang hebat..

Tapi tampaknya kini kau menyerah..
Dan akupun tak bisa melawan atau menebar amarah..
Karena kisah ini diawali dengan indah..
Aku tak ingin semuanya diakhiri dengan rasa gelisah..

Selalu ku berharap untuk dirimu..
Membangun lagi kisah kita dari awal, antara aku dan kamu..
Aku tak pernah berhenti bertanya kepada Tuhan seperti ini..
Akankah ada waktu untuk kami membangun kisah ini dari awal lagi?

I remember when you asked me to write something about our story. And so sorry that I just do it right now. At least I have done what
I've promised. Thank you for the memories, Patricia Diella Budiarto..
I wish that we can continue our story..

Journey of Love

Beberapa hari yang lalu, sekitar tanggal 21-24 Juni 2013, aku pergi ke ibukota. Tujuanku pergi kesana yang pertama adalah aku pengen ketemu Patricia/Patty, dan juga untuk ngasi kado ultahnya karena tanggal 23 Juni kemarin dia ultah. Perlu diketahui sebelumnya kalo sebelum aku berangkat ke Jakarta, aku dan Patty sempat bersitegang, yang ujung2nya dia minta untuk mengakhiri hubungan, atau dengan kata lain putus. Sempet galau, sempet ga punya semangat untuk nglanjutin hidup ketika dia ngajak untuk mengakhiri hubungan. Sampai akhirnya terbersit sebuah ide nekat: kenapa aku ga langsung berangkat aja ke Jakarta untuk ketemu sama dia, sekaligus ngasi kado untuk ultahnya. Yang jadi pikiran waktu itu adalah, I have no money!! Tapi akhirnya, thanks to my brother, aku dikasi pinjam uang 300rb. Sebelum berangkat pun sempat bimbang, berangkat ga ini. Tapi akhirnya dengan bondo nekat aku berkata sama diriku sendiri, Ibukota, tunggulah pejuang cinta ini menaklukkanmu!!
Berangkat dari Malang hari Jumat jam 8 pagi dengan sepeda motor Honda Revo tercinta, berhenti di kota Ngawi dan ketemu saudara sepupuku, puji Tuhan dikasi sangu 100rb. Lumayan buat nambah modal, hehe. Total perjalanan adalah 2 hari. Sedangkan jika ditotal secara jam adalah sekitar 28 jam, dengan jarak tempuh lebih kurang 1000 km. Sebelum berangkat, aku sudah meyakinkan diriku untuk mau menerima apapun risikonya. Termasuk jika Patty ga mau ngelanjutin hubungannya lagi sama aku. Dan memang itu yang terjadi. Dan saya sama sekali ga menyesal karena sudah melakukan perjalanan jauh ini seorang diri. Sekalipun nanti di dalam perjalanan ada kejadian buruk yang menimpa aku, aku sama sekali ga akan menyesal. Aku puas bisa melakukan hal terbaik yang bisa kulakukan untuk menjaga hubunganku dengan Patty.
Konyol? Iya.. Bodoh? Bangeettt. Tp emang bener kata Agnes Monica, cinta itu kadang2 ga ada logika.

Nb: maaf ga ada foto2 yang bisa dijadikan bukti, karena aku pergi sendirian dari Malang ke Jakarta dengan menggunakan sepeda motor, jadi ga ada teman yang bisa bantuin foto. Hehehe.. :p